Laman

Senin, 14 Mei 2012

Ceng Beng Hidupkan Perekonomian Daerah Sergai


Pantai Cermin, PARAMETER

Tardisi ceng beng atau biasa disebut sembayang leluhur setiap tahunnya dilakukan oleh masyarakat Tionghoa. Di Kabupaten Serdang Bedagai, diantaranya lokasi pemakaman Tionghoa Pantai Cermin, Perbaungan dan Sei Rampah, dikunjungi oleh ribuan peziarah dari berbagai kota maupun negara di seluruh dunia.
“Peziarah yang datang kebanyakan perantau yang telah lama meninggalkan kampung halamannya. Tak sedikit yang pulang untuk melaksanakan tradisi sembayang leluhur di perkuburan Tionghoa yang berada di Kabupaten Sergai,” ucap anggota DPRD Sergai, Budi SE ketika ditemui diperkuburan Tionghoa Pantai Cermin,Jumat (30/3).

Ribuan peziarah berasal dari atau luar Sergai tersebut, sambung Budi, memberikan banyak manfaat, terutama dapat menghidupkan serta meningkatkan perekonomian daerah, contohnya disektor pariwisata Kabupaten Sergai. Seperti, obyek wisata Pantai Cermin Theme Park, Pondok Permai, Lestari Indah, Gudang Garam, Mutiara 88, Kuala Putri dan Sri Mersing di Kecamatan Pantai Cermin menjadi tujuan wisata peziarah.
“Selain menjalankan tradisi warga suku Tionghoa dan menunjukkan baktinya kepada orang tua dan leluhur, dengan melakukan ziarah. Sekembalinya para perantau yang sukses di berbagai tempat ini, menjadi salah satu peluang dan menjadi perhatian dalam meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) Pariwisata Sergai, khususnya pariwisata Pantai Cermin,” kata anggota DPRD dari Partai Gerinda tersebut.
Budi SE didampingi kedua orangtuanya bernama Lim Ing Sun dan Tan Mei Hua usai nyekar leluhurnya yang dimakamkan di perkuburan Tionghoa Desa Pantai Cermin Kiri, Kecamatan Pantai Cermin, dalam kesempatannya mengucapkan terima kasih kepada Bupati Sergai, Ir HT Erry Nuradi MSi, Kapolres Sergai, AKBP Arif Budiman SIK MH, Dandim 02/04 Deliserdang, Letkol Arh Wawik Dwinanto SSos dan Muspika Pantai Cermin serta khususnya masayarakat Sergai yang sudah berperan dan menyamakan persepsi dalam menciptakan suasana kondusif.
“Kami mewakili masyarakat etnis Tionghoa dari atau luar Sergai berterima kasih kepada Muspida yang telah bekerjakeras dan saling bekerjasama menjaga Kabupaten Sergai tetap kondusif. Hasil dari tugas berat yang diemban Muspida ini, dapat dirasakan oleh etnis Tionghoa yang berada di Sergai maupun diluar Sergai. Soalnya, dari rencana kenaikan BBM bersubsidi yang sempat diprotes warga dari sejumlah daerah dengan menggelar aksi demo, namun di Sergai tetap kondusif,” ungkap Budi.
Berkaitan dengan akan berakhir tradisi ceng beng 5 April mendatang dengan rencana kenaikan BBM bersubsidi, Budi sebagai wakil rakyat (DPRD Sergai-red) menegaskan, kepada masyarakat etnis Tionghoa, khususnya dari luar kota maupun negara agar tetap kembali untuk melakukan sembayang leluhur.
Sebab, masyarakat di Kabupaten Sergai mampu berperan dalam menciptakan suasana kondusif, diantaranya menciptakan suasana kekeluargaan dengan mempererat tali silaturahmi dan menjalin kebersamaan lintas etnis. Dengan semangat multikultural inilah maka tetap terjaga kebersamaan dalam persaudaraan di Kabupaten Sergai, ucap Budi SE yang juga selaku ketua INTI Sergai tersebut.
Terpisah, pengelola Pondok Permai, A Som alias Meryanto mengaku, tradisi ceng beng yang dilaksanakan setiap tahun tersebut berpengaruh dengan peningkatan pengunjung ke lokasi wisata bahari yang ada di Pantai Cermin. “Sejak warga etnis Tionghoa melakukan sembayang leluhur di sejumlah perkuburan Tionghoa yang ada di Kabupaten Serdang Bedagai, seperti di perkuburan Tionghoa Pantai Cermin. Lebih sepekan Pondok Permai pengunjungnya yang umumnya peziarah, menjadi meningkat menjadi 50 persen dibandingkan hari biasa,” ujar A Som.  Dina

Tidak ada komentar:

Posting Komentar