Kutacane
PARAMETER
![]() |
Warga Saat Demo di Kantor DPRK Agara |
Ratusan pedagang keliling Aceh Tenggara (Agara)
kembali serbu ke kantor Bupati di Kutacane, Kamis (5/4). Mereka menuntut modal
usaha sebesar Rp 1 juta/pedagang yang pernah dijanjikan sebelumnya yang
bersumber dari APBK 2012.
Kedatangan para pedagang keliling yang juga
membawa barang dagangan di atas kendaraan roda dua itu disambut Kadis Koperasi
dan UKM Agara, Gani Suhud. “Kami minta bantuan modal usaha yang telah
dijanjikan Pemkab cair pada bulan Maret 2012 harus dicairkan sekarang juga
karena kini, sudah masuk bulan April,” teriak Herman, salah seorang pedagang
yang ikut berdemo.
Dia menyatakan berkas permohonan sudah lama
diajukan ke dinas bersama dengan pedagang lainnya, tetapi mengapa mereka belum
juga mendapatkan bantuan tersebut. Herman menilai, Pemkab Agara pilih-kasih
dalam menyalurkan bantuan modal usaha tersebut karena ratusan pedagang lainnya
telah mendapatkan bantuan dengan usaha terus berkembang.
“Kalau Pemkab tidak juga mencairkan dana bantuan,
maka kami akan melakukan aksi lebih besar lagi,” ujarnya. Dia menyebutkan dalam
aksi sebelumnya, pemkab terus mengumbar janji untuk segera menyalurkan bantuan,
tetapi tidak kunjung cair, sehingga aksi ini akan terus dilakukan sampai
tuntutan dipenuhi.
Sebelumnya, seratusan pedagang along-along ini
menggunakan sepeda motor yang menjual ikan, sayur mayur dan lainnya, Selasa
(21/2) berdemo ke Kantor Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang
disambut Gani Suhud. Mereka memprotes tak mendapatkan bantuan modal usaha Rp 1
juta/pedagang
Sepekan kemudian, atau Senin (27/2), para
pedagang keliing ini kembali menggelar demonstrasi kepada Bupati Agara di Pasar
Terpadu Mega Los, Desa Mbacang Lade, Kecamatan Lawe Bulan. Mereka menuntut
jatah batuan modal usaha sebesar Rp 1 juta/pedagang.
Bupati di hadapan para pendemo langsung berjanji
untuk menyalurkan bantuan modal usaha kepada para pedagang keliling itu pada
Maret 2012. Bahkan, bupati memerintahkan Kadiskop dan UKM Agara, Gani Suhud
untuk mendata para pedagang tersebut, sehingga bantuan bisa tepat sasaran.
Sementara itu, Bupati Agara meresmikan pasar
tradisional Mega Los di Pajak Inpres Kute Kutacane, Kecamatan Babussalam, Kamis
(16/2) yang bernilai Rp 4 miliar lebih. Bahkan, lapak los pasar diberikan
secara gratis, kecuali biaya keamanan, kebersihan dan retribusi harian.
Pemkab Agara juga membantu para pedagang kecil
yang bersedia menempati los pasar di pasar Inpres tersebut. Sebanyak 3.060 pedagang
mendapat bantuan modal usaha, masing-masing Rp 1 juta dengan total Rp 3,06
miliar. Bantuan ini merupakan yang kedua kali setelah 2010 kepada 2.060
pedagang kecil, masing-masing juga Rp 1 juta, bersumber dari APBK Agara.
Terkait dengan aksi yang dilakukan para pedagang
keliling ini Datuk Raja Mat Dewa Ketua Lembaga Pemberantas Korupsi (LPK)
Agara,mengatakan saat di ditemui dilokasi demo,sebaiknya Pemkab Agara jangan
hanya mengumbar janji saja,kalau memang dana sudah tidak ada katakana bahwa
dana sudah habis,namun kalau dananya masih ada ya jangan di janji-janjikan
saja,agar para pedangang ini tidak berharap.
Datuk Raja Mat Dewa
Mengharapkan agar pihak terkait segera merealisasikan atau menunaikan janji
janjinya sebab masyarakat di Agara ini sudah bosan dengan janji-janji
palsu,jangan salahkan para pedagang keliling ini menggelar aksinya yang lebih
besar lagi jika tuntutan mereka tidak di penuhi pungkas Datuk Raja Mat
Dewa. Julpan/baho
Tidak ada komentar:
Posting Komentar